#023 : (Bagian kedua) Februari 2024 atau Mei 2024 ?

Serba-serbi 2024

Akhir-akhir ini kenapa jadi suka nonton Youtubenya Andriawan Pratikto dan Mas Arkan ya? Ohiya bagi yang belom tau, dua orang youtuber ini emang sebagian besar isi channelnya ngebahas atau ngeriview tentang bis sih, bisa dibilang mereka berdua adalah seorang bis mania katanya wkwkwk. Gak tau kenapa kalo mereka lagi Trip Report suka aja gituh akan pembahasan yang disampaikannya, kek informasi harga tiketnya berapa, dijelasin juga detail fasilitas apa aja yang didapet di dalem bis, lalu berbagi informasi jalur perjalanannya, juga sering ngebahas atau melakukan wawancara dengan Perusahan Otobus (PO) secara langsung. Wokeh deh ini cuma sebagai pengantar dan inspirasi aja terkait tulisan di bawah ini.

Suatu ketika pernah gak sih temen-temen bayangin kalo kita tuh sekarang lagi ada di dalem bis yang lagi berjalan menuju ke suatu tempat tujuan yang diinginkan bersama. Selain itu, kita sama-sama tau kalo di dalem bis itu ada seorang supir, ada seorang kernet, ada juga seorang pramugari. Kita juga sama-sama tau kalo di dalem bis itu ada beberapa kelas yang ditawarkan oleh PO bis untuk para penumpangnya, mulai dari kelas patas, kelas ekonomi, lalu kelas eksekutif, dan ada juga kelas tertinggi yaitu kelas sleeper seat. Selain itu, para penumpang biasanya juga mendapatkan yang namanya pelayanan service makan secara gratis dari harga tiket yang dibelinya itu. Yap PO bis tersebut bernama “Indonesia.”[1]

Serba-serbi 2024

Ohiya bagi yang belum tau, ternyata PO bis ini terkenal akan sistem pergantian supir, kernet, dan pramugarinya setiap lima tahun sekali. Ini dilakukan demi meningkatkan pelayanan dari pada PO bis tersebut. Bayangkan dari awal perjalanan hingga nanti sampai ke tempat tujuan, supir tidak berganti-ganti alias dia terus yang mengendarai, malah nanti khawatir supir menjadi lelah, letih, ngantuk, laper, dan sebagainya. Makannya dipakai lah sistem rolling ini supaya hal-hal yang tidak diinginkan (kek tabrakan, bis terbalik, bis terguling, bis kesasar) itu gak akan terjadi.

Nah kalo temen-temen udah bayangin kita sebagai penumpang di dalem bis tersebut, kok rasa-rasanya ada yang aneh gak sih? Kek kita tau nih bis yang kita naikin ini lagi jalan ke suatu tempat tujuan tapi belom jelas ke mana tempat yang dituju itu dan jalan mana yang akan dilewatinya, anehnya lagi kok rasa-rasanya para kru PO bis ini cuma ngelayanin para penumpang kelas tertingginya aja ya, yaitu kelas sleeper seat, sedangkan penumpang kelas lainnya kurang mendapatkan perhatian. Tetapi, disatu sisi kita sebagai penumpang bisa loh menilai sendiri gimanah kinerja seorang supirnya, lalu kernetnya dan pramugari dalam membawa bis serta memperlakukan penumpangnya. Apakah baik atau buruk?

Di awal-awal perjalanan sih bis ini terlihat sangatlah baik, dimana semua penumpang dibagikan snack makanan ringan, disediakan fasilitas Audio Video On Demand yang bagus, ada juga fasilitas minum kopi-teh sepuasnya, diberikan juga selimut-bantal untuk kenyamanan di jalan, dan fasilitas toilet yang bersih. Tetapi lama kelamaan kok ada aja ya hal yang membuat penumpang geram, ini disebabkan karena kursi ada yang rusak (apa lagi kursi di kelas patas dan ekonomi), ban bocor, bis keabisan bensin, AC yang tiba-tiba mati, belom lagi supir yang sering kali ugal-ugalan dalam membawa bisnya, padahalkan semua penumpang udah membayar tiket untuk perjalanan tersebut. Nah kalo udah ginih otomatis yang pertama kali disalahkan adalah para kru dari PO bis tersebut, dan yang paling kena getahnya siapa lagi kalo bukan supir dan kernetnya karena dianggep males dan jarang mengecek kondisi bis secara rutin, baik itu interior ataupun eksteriornya.

Tapi kalo supir atau kernetnya itu sama sekali gak mau ngecek kondisi bisnya secara rutin, yaudah pilihannya cuma satu, ganti aja semua kru yang ada di PO bis ini sama yang baru, ujar para penumpang tersebut. Karena kan yang diharapkan dari penumpang itu ya kesejahteraannya atau kenyamanan selama dalam perjalanannya.

Ohiya soal pergantian, di Perusahaan Otobus ini tertulis aturan kalo mau ganti para krunya (terutama supir) ya ada jangka waktunya, yaitu setiap lima tahun sekali baru deh bisa diganti atau dirolling.

Nah selain itu, ternyata ada juga loh acuan persyaratan yang harus dipatuhi bersama kalo mau jadi supir bis di PO ini, yaitu: pertama, ia harus dari orang-orang terbaik atau pilihan di dalam suatu kelompoknya. Atau dengan kata lain ia yang dari awal seolah-olah mendapat hak khusus atau karpet merah secara organisasional untuk bisa menjadi supir di PO ini. Nama-nama yang terkenal itu ada PS, lalu PH, dan AHY[2]

Acuan persyaratan yang kedua, ia harus dari orang-orang yang memiliki sifat asosiasional. Maksudnya adalah seorang figur yang berasal dari kelompoknya yang memiliki tujuan untuk dapat mengartikulasikan antara kepentingan kelompoknya dengan PO bis ini. Sosok yang terkenal itu adalah AH.

Kemudian acuan persyaratan yang ketiga, ia harus dari orang-orang yang memiliki sifat figur kontekstual. Artinya adalah sih calon supir ini udah punya potensi daya tarik karena kerap bersentuhan atau berkomunikasi secara langsung dengan para penumpang atau kelompoknya. Selain itu, prestasi sih calon supir ini juga udah banyak yang tau, belom lagi sifat keterkenalannya yang tinggi di mata semua penumpang. Nah, nama-nama yang terkenal itu ada GP, AB, dan RK.

 Dan acuan persayaratan yang terakhir itu dateng dari orang-orang yang memiliki sifat periferal. Maksudnya adalah sosok calon supir yang dateng dari orang biasa aja. Ia sadar kalo gak punya dukungan dari para penumpang, tetapi karena punya kekuatan modal ambisi dan rasa percaya diri yang tinggi, ia berharap mudah-mudahan bisa menjadi supir di PO bis ini.

Nah itu tadi beberapa acuan atau persyaratan untuk bisa menjadi supir di PO bis bernama “Indonesia” ini. Intinya semua terbuka, semua punya peluang untuk menjadi salah satu kru (khususnya supir) supaya dapet mengendarai serta membawa bisnya ke suatu tempat demi mengantarkan para penumpangnya ke tujuan yang diinginkannya. Dah lah kalo ada tambahan tulis aja di kolom komen bawah ya, Khafaratul Majlis bersama-sama.

 

 

 

 

 

 



[1] Terinspirasi dari buku berjudul Manusia Bersandiwara yang ditulis oleh Pakde Toto Rahardjo dan Mba Dinar Meidiana, yang judul subnya “Cebong, Kampret, dan Kadrun”.

[2] Terinspirasi dari tulisannya Pak Gun-Gun Heryanto di kolom opini surat kabar Media Indonesia, yang judulnya “Peta Kuasa Jelang Pemilu 2024.”

Previous Post
Next Post

post written by:

Ada pepatah bilang begini : tak kenal maka tak sayang. Oleh karenanya marilah kita saling kenal untuk saling sayang, preet!

0 komentar: